Jurnal Produksi Benih

STRUKTUR BENIH DAN TIPE PERKECAMBAHAN
Olivia Kirana Puspita Winahyu
201410200311094
Jurusan Agroteknologi,Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang (University Of Muhammadiyah Malang), Jl Raya Tlogomas No.246, Malang, Jawa Timur, Indonesia



Abstrak
Benih merupakan kebutuhan dalam dunia pertanian tanpa adanya benih pertanian tidak akan berjalan dengan baik. Benih dibutuhkan untuk menghasilkan tanaman yang baik dengan produksi yang tinggi. Untuk itu diperlukan benih yang bermutu tinggi. Benih yang bermutu dapat dilihat dari benih yang utuh, bersih, vigornya tinggi dan tidak terserang hama dan penyakit. Benih yang bermutu dapat dihasilkan dengan cara melakukan pengujian. Pengujian berguna untuk mengetahui tingkat viabilitas pada benih. Pengujian laboratorium dilakukan untuk mengetahui daya tumbuh dan kekuatan tumbuh pada benih yang akan diedarkan. Dengan adanya pengujian dilaboratorium akan diketahui vigor dari benih yang akan ditanam sehingga dapat menghasilkan produksi yang tinggi. Tujuan pada praktikum ini untuk mengetahui benih yang bersih, murni, dan memiliki kualitas yang baik serta menetahui tipe perkecambahan pada beberapa acam benih. Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Agroteknologi. Mengunakan biji padi dan jagung (monokotil) dan biji kedelai dan kacang tanah (dikotil)
Kata kunci : benih,viabilitas benih, perkecambahan
1.      PENDAHULUAN
Sebelum diedarkan di pasaran, benih kacang panjang harus disertifikasi untuk menjamin kualitas benih yang baik, setelah penangkaran atau produsen benih mengajukan permohonan pengambilan contoh benih, petugas pengawas benih akan datang untuk mengambil contoh benih. Contoh benih tersebut diambil secara acak dari plot benih, sesuai dengan ketentuan [1]. Benih hasil panen musim kemarau di lahan sawah mempunyai daya berkecambah yang lebih tinggi daripada benih hasil panen berkisar antara 93-97% [3].
Benih yang baik berasal dari blok penanaman yang seragam, berdaya hasil tinggi, dan mencirikan varietas yang khas, sera memiliki daya kecambah minimal 80%. Akan lebih baik lagi kalau benih berasal dari hibridisasi, baik persilangan tunggal atau ganda, pada keturunan F1 dari galur murni atau varietas unggul. Setelah benih dipilih, pisahkan atau buang kotoran yang terikut, seperti kerikil, sisa-sisa kulit buah, dan sebagainya. Pilih biji yang bernas, dan buang yang kisut atau kosong. Langkah berikutnya adalah menguji daya kecambah benih dari biji yang sudah diseleksi tersebut. Apabila daya kecambahnya kurang dari 80%, berarti benih tersebut termasuk kurang bagus. Sebaiknya, cari benih yang daya kecambahnya diatas 80% [4]

2.      BAHAN DAN METODE

Tempat Dan Waktu Penelitian
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi UMM pada hari Senin tanggal  16 Oktober 2017.
Bahan Dan Alat
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah biji jagung dan padi 99monokotil0, biji kedelai dan kacang tanah 9dikotil), kapas, dan air. Sedangkan alat yang digunakan adalah cutter, kaca pembesar, cawan petri, kertas, dan gelas aqua.
Prosedur Praktikum
Metode kerja yang dilakukan pada pelaksanaan kegiatan praktikum ini dibagi menjadi 2 tahapan utama sebagai berikut.
1.      Struktur Benih
Menyiapkan biji kedelai, kacang tanah, jagung, dan padi. Meletakan setiap biji yang akan diamati pada cawan petri.mengamati dengan menggunakan kaca pembesar pada masing-masing biji yang utuh dan telah di iris dengan cutter melintang maupun membujur kemudian menggambar di kertas
2.      Tipe Perkecambahan
Membasahi kapas dan meletakan pada cawan petri. Menanam masing-masing biji pada cawan petri yang berbeda. Mengamati selama 5 hari dengan mendokumentasi dan mencatat hasil.

3.      HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebelum benih diedarkan ke masyarakat diperlukan analisis benih dengan membawa benih ke laboratorium untuk mengetahui kekeuatan benih dan daya kecambah benih sehingga benih dapat diedarkan dan dimanfaatkan oleh petani. Analisis laboratorium bertujuan untuk mengetahui mutu benih yang akan dipasarkan sehingga tidak terjadi kecurangan. Mutu benih diuji untuk mengetahui daya kecambah benih yang akan dijual sehingga dapat diketahui masa simpan yang baik untuk benih. Komponen analisis laboratorium yang dapat dilakukan untuk mendukung produksi benih adalah pengujian kemurnian benih, pengujian kadar air, pengujian viabilitas dan vigor dan laju pertumbuhan.


Text Box: 2.biji jagung  `
Text Box: 1. Biji padi 



    
Text Box: 3. kacang tanah Text Box: 4. kacang kedelai
 



Berdasarkan hasil pengamatan perkecambahan pada biji padi yang daat dikecambahkan pada media tersebut karna padi merupakan tanaman yang biasa ditumbuhkan pada tanah sawah. Pengujian sangat penting dilakukan untuk memberikan keuntungan pada petani sehingga mendapatkan produksi yang tinggi. Pengujian dilaboratorium perlu dilakukan untuk semua benih yang akan beredar sehingga benih yang digunakan bukan benih untuk konsumsi sehingga hasilnya tidak maksimal.


Text Box: Struktur biji jagung




Setiap biji memiliki struktur yang hampir sama, seperti kotiledon yang berfungsi sebagai cadangan makan agar tanaman tetap bisa tumbuh. Dalam pemenuhan benih jagung pulut petani menggunakan benih yang berasal dari hasil tanaman sebelumnya, dari tetangga atau dibeli dari pasar. Kondisi ini memungkinkan terjadinya pencampuran benih yang menyebabkan benih menjadi tidak murni lagi. Keunggulan va-rietas dapat dinikmati konsumen bila benih yang ditanam bermutu (asli, murni, vigor, bersih dan sehat). Seleksi yang dilakukan adalah 1) me-ngeliminasi tipe-tipe tanaman yang menyim-pang dari tipe rata-rata dan yang berpenyakit berdasarkan hasil pengamatan secara visual, 2) pada perkembangan vegetatif di lakukan roging tipe tanaman yang menyimpang dari rata-rata genotipe yang dapat dilihat dari perkembangan akar dan batang, figmentasi, bentuk daun, tanaman yang berpenyakit dan sebagainya, 3) setelah fase pembungaan dila-kukan rouging selama periode pengisian biji dimaksudkan untuk membersihkan tanaman dari tipe yang menyimpang terutama reaksi-nya terhadap hama dan penyakit, 4) sebelum panen yang merupakan fase akhir dari kegia-tan rouging dilakukan untuk mengeliminasi tanaman yang berpenyakit dan yang mem-perlihatkan karakteristlk menyimpang dari tipe rata-rata vegetatif dan reproduksi [2]

4.      KESIMPULAN
Berdasarkan pada tujuan, hasil pengamatan, dan pembahasan maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Analisis laboratorium bertujuan untuk mengetahui mutu benih yang akan dipasarkan sehingga tidak terjadi kecurangan. Komponennya yaitu pengujian kemurnian benih, kadar air, viabilitas dan vigor.
2. Kriteria benih dilihat dari empat komponen yaitu mutu fisik, mutu fisiologis, mutu genetik dan phantologi.
3. Kualitas benih sangat berkaitan dengan kemurnian benih karena dari kualitas benih yang baik akan menghasilkan kemurnian benih yang tinggi.

5.      DAFTAR REFERENSI

[1]Pitojo,S. 2006. Benih Kacang Panjang. Yogyakarta: Kanisius
[2]Rouf,A.A. Dkk. 2010. Pengkajian Pemurnian Benih Jagung Pulut di Provinsi Gorontalo. Prosiding Pekan Serelia Nasional
[3]Wahyuni,S. 2008. Hasil Padi Gogo dari Dua Sumber Benih yang Berbeda. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. 27(3)
[4]Widodo,W dan S. Sumarah. 2007. Seri Budi Daya Jarak Kepyar. Yogyakarta: Kanisius


Komentar

Postingan Populer

like and follow :)