Jurnal Produksi Benih
STRUKTUR
BENIH DAN TIPE PERKECAMBAHAN
STRUCTURES OF SEEDS AND TYPES OF GERMINATION
Nur
Milatussaidah
201410200311125
Jurusan
Agroteknologi Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
Telp.
(0341) 464318 Fax: +62 341 460782
Abstrack
- Benih merupakan komponen terkecil
dari seluruh sistem ekonomi pertanian, namun cukup memegang peranan penting
karena menentukan hasil/produksi dari tanaman. Cahaya merupakan faktor esensial
untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Cahaya berperan penting dalam
proses fisiologi tanaman, terutama fotosintesis, respirasi, dan transpirasi.
Unsur radiasi matahari yang penting bagi tanaman ialah intensitas cahaya,
kualitas cahaya, dan lamanya penyinaran. Bila intensitas cahaya yang diterima
rendah, maka jumlah cahaya yang diterima oleh satuan luas permukaan daun dalam
jangka waktu tertentu rendah
(Gardner et al. 1991). Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui
struktur benih dan tipe perkecambahan dari berbagai macam benih yang digunakan
praktikum. Metode yang laksanakan dalam praktikum ini adalah:Struktur Benih, Mengambil
satu buah benih pada setiap macam benih dan membelah secara melintang dan
membujur. Menggambar benih-benih yang sudah dibelah. Mendiskripsikan struktur
benih-benih yang sudah dibelah. Tipe Perkecambahan Meletakkan kapas pada cawan
petri secukupnya. Membasahi kapas dengan air sampai lembab. Setelah itu
meletakkan benih-benih ke cawan petri. Melakukan pengamatan selama satu minggu.
pada benih jagung dipotong membujur terlihat kotiledon, kulit biji, endosperm,
epikotil dan radikula. Sedangkan pada benih jagung dipotong melintang yang
terlihat hanya embrio dan kotiledon. Pada
benih kedelai yang dipotong membujur terlihat epikotil, hipokotil, kulit benih
dan kotiledon. Sedangkan pada potongan melintang hanya terlihat kotiledon dan
kulit benih. Pada benih kacang tanah pada potongan benih membujur yang terlihat
sama seperti pada benih kedelai yaitu kulit biji, kotiledon, plumula dan
radikula. Sedangkan pada potongan melintang yang terlihat adalah kotiledon dan
kulit biji. Pada benih padi ini tidak dapat dibelah karena ukurannya yang
sangat kecil sehingga sulit untuk membelah. Benih padi ini yang terlihat adalah
kulit benih. dari tipe perkecambahan ini tidak berhasil. Karena tidak ada
satupun benih yang tumbuh pada cawan petri. Hal ini dapat disebabkan oleh
faktor luar dan faktor dalam.
Kata
kunci:
Struktur Benih, Tipe Perkecambahan.
1.
PENDAHULUAN
Benih merupakan komponen terkecil dari
seluruh sistem ekonomi pertanian, namun cukup memegang peranan penting karena
menentukan hasil/produksi dari tanaman. Cahaya merupakan faktor esensial untuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Cahaya berperan penting dalam proses
fisiologi tanaman, terutama fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Unsur
radiasi matahari yang penting bagi tanaman ialah intensitas cahaya, kualitas
cahaya, dan lamanya penyinaran. Bila intensitas cahaya yang diterima rendah,
maka jumlah cahaya yang diterima oleh satuan luas permukaan daun dalam jangka
waktu tertentu rendah (Gardner et al. 1991).
Pada kebanyakan tanaman, kemampuan tanaman
dalam mengatasi cekaman intensitas cahaya rendah tergantung kepada kemampuannya
melanjutkan fotosintesis dalam kondisi kekurangan cahaya, seperti yang
dilaporkan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Perkecambahan merupakan suatu
rangkaian komplek perubahan morfologi, fisiologi dan biokimia benih tanaman.
Tahap pertama suatu perkecambahan benih dimulai dengan proses penyerapan air oleh
benih, melunaknya kulit benih dan hidrasi protoplasma. Tahap kedua dimulai
dengan kegiatan-kegiatan sel dan enzim-enzim serta naiknya tingkat respirasi
benih. Tahap ketiga merupakan tahap dimana terjadi penguraian bahan-bahan
seperti karbohidrat, lemak dan protein menjadi bentuk-bentuk terlarut dan
ditranslokasikan ke titik-titik tumbuh. Tahap keempat adalah asimilasi dari
bahan-bahan yang telah diuraikan tadi di daerah meristematik untuk menghasilkan
energi bagi kegiatan pembentukan komponen dan sel-sel baru. Tahap kelima adalah
pertumbuhan dari kecambah melalui proses pembelahan, pembesaran dan pembagian
sel-sel pada titik tumbuh (Sutopo, 2002).
Pengetahuan
mengenai aspek fisiologis dan biokimia perkecambahan benih sangat penting dalam
industri perbenihan, karena dalam industri benih faktor pemacu dan faktor
penghambat perkecambahan dapat dimanfaatkan secara optimal sesuai dengan
kebutuhan serta tahapan proses dalam industri tersebut. Secara umum diketahui
bahwa umur benih mempengaruhi kecepatan pertumbuhan serta produksi tanaman.
Benih-baru pada umumnya memiliki pertumbuhan yang lebih pesat dibandingkan
dengan benih-lama. Benih yang dipanen
sebelum masak fisiologis belum memliki cadangan makanan yang cukup dan keadaan
embrio belum sempurna sedangkan yang masak fisiologis embrio telah terbentuk
secara sempurna serta telah memiliki cadangan makanan yang cukup. Waktu panen
dan cara pasca panen akan menentukan kualitas benih sebelum disimpan, apabila
di panen sebelum masak fisiologis dicapai tidak mempunyai viabilitas yang
tinggi bahkan tidak akan berkecambah (Hertiningsih, 2009).
Tujuan
dari praktikum ini adalah untuk mengetahui struktur benih dan tipe
perkecambahan dari berbagai macam benih yang digunakan praktikum.
2.
BAHAN
DAN METODE
Praktikum
dilakuakan pada tanggal 09 Oktober 2017 bertempat di Laboratorium Agrotenologi
1 Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bahan yang
diguakan dalam praktikum adalah benih kacang tanah, benih jagung, benih
kedelai, benih padi, kapas dan air. Sedangkan alat yang digunakan adalah kater,
cawan petri, alat tulis dan kamera.
Metode yang
laksanakan dalam praktikum ini adalah:
1. Struktur
Benih
Mengambil satu
buah benih pada setiap macam benih dan membelah secara melintang. Mengambil
satu buah benih lagi pada setiap macam benih dan membelah secara membujur.
Menggambar benih-benih yang sudah dibelah. Mendiskripsikan struktur benih-benih
yang sudah dibelah.
2. Tipe
Perkecambahan
Meletakkan kapas
pada cawan petri secukupnya. Membasahi kapas dengan air sampai lembab. Setelah
itu meletakkan benih-benih ke cawan petri. Melakukan pengamatan selama satu
minggu.
3.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Adapun hasil praktikum dapat dilihat
pada tabel dibawah ini
Tabel 1. Hasil
Pengamatan Struktur Benih
Spesies
|
Potongan Membujur
|
Potongan Melintang
|
Jagung
|
|
|
Kedelai
|
|
|
Kacang Tanah
|
|
|
Padi
|
|
|
Tabel 2. Hasil
Pengamatan Tipe Perkecambahan
Benih padi dan benih kedelai
|
Benih jagung dan benih kacang tanah
|
Pada struktur
benih dapat diketahui dari tabel 1 pada benih jagung dipotong membujur terlihat
kotiledon, kulit biji, endosperm, epikotil dan radikula. Sedangkan pada benih
jagung dipotong melintang yang terlihat hanya embrio dan kotiledon. Biji jagung
(Zea mays L) terdiri dari dua bagian,
yaitu embrio dan endosperm. Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari
bersatunya gamet-gamet jantan dan betina pada suatu proses pembuahan. Embrio
yang perkembangannya sempurna akan terdiri dari struktur-struktur sebagai
berikut: epikotil ( calon pucuk), hipokotil (calon akar), dan kotiledon (calon
daun) (Sutopo, 2004). Pada benih kedelai yang dipotong membujur terlihat
epikotil, hipokotil, kulit benih dan kotiledon. Sedangkan pada potongan
melintang hanya terlihat kotiledon dan kulit benih. Biji kedelai berkeping dua
yang terbungkus oleh kulit biji. Embrio terletak diantara keping biji. Warna
kulit biji bermacam-macam, ada yang kuning, hitam, hijau dan coklat. Pusar biji
atau hilum adalah jaringan bekas biji kedelai yang menempel pada dinding buah.
Bentuk biji kedelai pada umumnya bulat lonjong, ada yang bundar atau bulat agak
pipih. Besar biji bervariasi, tergantung varietas (Supranto, 2001).
Pada benih kacang
tanah pada potongan benih membujur yang terlihat sama seperti pada benih
kedelai yaitu kulit biji, kotiledon, plumula dan radikula. Sedangkan pada
potongan melintang yang terlihat adalah kotiledon dan kulit biji. Karakter
kualitatif biji meliputi: kulit ari biji (putih, rose, merah, coklat), dan
bentuk biji (bulat, lonjong, pipih) (Rao dan Murty 1994). Pada benih padi ini
tidak dapat dibelah karena ukurannya yang sangat kecil sehingga sulit untuk
membelah. Benih padi ini yang terlihat adalah kulit benih. Dinding bakal buah
terdiri dari tiga bagian yaitu bagian paling luar disebut epicarpium, bagian yang tengah disebut mesocarpium, dan bagian yang dalam disebut endocarpium. biji sebagian besar ditempati oleh endosperm yang
mengandung zat tepung dan sebagian ditempati embrio yang terletak dibagian
sentral yakni bagian lemma (Departemen Pertanian, 1983).
Sedangkan pada
hasil tipe perkecambahan dapat dilihat pada tabel 2 yakni hasil dari tipe
perkecambahan ini tidak berhasil. Karena tidak ada satupun benih yang tumbuh
pada cawan petri. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor luar dan faktor dalam.
Selain itu benih yang digunakan sudah disimpan dalam waktu yang sangat lama.
Sehingga dapat mempengaruhi benih untuk tumbuh. Jumlah kandungan metabolit
seperti karbohidrat, protein, lemak, asam organik dan hormone akan sangat
berpengaruh terhadap fase pertumbuhan karena memberikan bahan makanan dan
energi potensial untuk embrio yang sedang tumbuh. Kandungan endosperma
merupakan faktor internal biji yang berpengaruh terhadap keberhasilan perkecambahan
biji, karena hal ini berhubungan dengan kemampuan biji melakukan imbibisi dan
ketersediaan sumber energi kimiawi potensial bagi biji. Pada awal fase
perkecambahan, biji membutuhkan air untuk mulai berkecambah, hal ini dicukupi dengan
menyerap air secara imbibisi dari lingkungan sekitar biji. Setelah biji
menyerap air maka kulit biji akan melunak dan terjadilah hidrasi protoplasma,
kemudian enzim-enzim mulai aktif, terutama enzim yang berfungsi mengubah lemak
menjadi energi melalui proses respirasi (Sutopo, 2002).
4.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari praktikum ini
adalah:
1. Struktur
benih pada benih jagung lebih terlihat jelas dengan potongan membujur yaitu kotiledon,
kulit biji, endosperm, epikotil dan radikula.
2. Struktur
benih pada benih kedelai lebih terliha jelas dengan potongan membujur yaitu epikotil,
hipokotil, kulit benih dan kotiledon.
3. Struktur
benih pada benih kacang tanah lebih terliha jelas dengan potongan membujur
yaitu kulit biji, kotiledon, plumula dan
radikula.
4. Dan
pada struktur benih padi yang terlihat hanya kulit benih.
5. Pada
benih-benih tersebut saat percobaan tipe perkecambahan tidak berhasil.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pertanian, 1983. Pedoman Bercocok Tanam Padi Palawija Sayur – sayuran. Departemen
Pertanian Satuan Pengendali BIMAS. Jakarta.
Gardner FP, Pearce RB, Mitchell RL (1991) Physiology Of Crop Plants. Diterjemahkan
oleh H. Susilo. Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Rao, V.R and U.R. Murthy. 1994. Botany-morphology and anatomy of groundnut., p.43–95. In Smart,
J. (Ed). The Groundnut Crop. Chapman & Hall, London.
Sutopo, L. 2002. Teknologi
Benih. 5th Ed. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sutopo, L. 2004. Teknologi
Benih. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Supranto, H.S. 2001. Bertanam Kedelai. Seri Pertanian, Penebar Swadaya, Jakarta.
Komentar
Posting Komentar