Jurnal Produksi Benih

STRUKTUR BENIH DAN TIPE PERKECAMBAHAN PADI (Oryza Sativa),
JAGUNG (Zea Mays), KACANG TANAH (arachis hypogaea L)
DAN KEDELAI (Glycine Max L.)
(Seed Structures And Rice Export Types, Corn, Land And Soybeans)

Oleh/By:
Tri Nevi Novita Sari
201410200311069

Praktikum produksi benih
Program studi agroteknologi fakultas pertanian peternakan universitas muhammadiyah malang 2017

ABSTRAK
Benih merupakan bagian tanaman yang digunakan dalam perbanyakan tanaman atau perkembangbiakkan tanaman. Benih struktur yang berbeda, memiliki karakteristik yang berbeda dan bervariasi. Adapun bentuk-bentuk dari benih antara lain membulat, mengerucut, sungsang, mengginjal, melensa, melonjong dan lain sebagainya. Tipe perkecambahan ada 2 meliputi hypogeal dan epigeal. Tujuan dari praaktikum ini yaitu untuk mengetahui struktur benih dan tiipe perkecambahan pada masing-masing biji yang mliputi benih jagung, padi, kedelai, dan kacang tanah. Praktikum dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2017 di Laboratorium Agronomi 1 Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang. Adapun hasil yang didapatkan dari praktikum ini struktur dan tipe perkecambahan setiap benih berbeda-beda, akan tetapi pada tipe perkecambahan benih mulai berkecambah pada umur 5hst kecuali pada benih kacang tanah tidak berkecambah atau mati.
Kata kunci: Struktur, Tipe Perkecambahan, Benih


PENDAHULUAN
Teknologi benih adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai cara-cara untuk dapat memperbaiki sifat-sifat genetik dan fisik benih yang mencangkup kegiatan-kegiatan seperti  pengembangan varietas, penilaian dan pelepasan varietas, produksi benih, pengolahan  penyimpanan, pengujian dan sertifikasi benih (Feistretzer,1975, dalam Karim 1976).
Benih merupakan bagian tanaman yang digunakan dalam perbanyakan tanaman atau perkembangbiakkan tanaman. Benih dari berbagai macam tanaman baik dari kelas dikotil atau monokotil memiliki struktur yang berbeda, memiliki karakteristik yang berbeda dan bervariasi. Adapun bentuk-bentuk dari benih antara lain membulat, mengerucut, sungsang, mengginjal, melensa, melonjong dan lain sebagainya (Tani, 2009)
Tipe perkecambahan ada 2 meliputi hypogeal dan epigeal. Menurut Sutopo (2002) tipe perkecambahan epigeal adalah dimana munculnya radikel diikuti dengan memanjangnya hipokotil secara keseluruhan dan membawa serta kotiledon dan plumula ke atas permukaan tanah. Menurut (sutopo, 2002) perkecambahan hypogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetap kotiledon tetap dibawah tanah. Misalnya pada biji kacang kapri (Pisum Sativum).
Tujuan dari praaktikum ini yaitu untuk mengetahui dari struktur benih dan tiipe perkecambahan pada masing-masing biji yang mliputi benih jagung, padi, kedelai, dan kacang tanah.

BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat
Pelaksanaan kegiatan praktiikum dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2017 di Laboratorium Agronomi 1 Fakultas Pertanian –Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
BAHAN DAN ALAT
            Alat yang digunakan dalam praktikum ini meliputi, cutter, kaca pembesar, cawan petri, kapas, gelas aqua, dan air
            Bahan yang digunakan dalam praktikum meliputi biji padi dan biji jagung (monokotil), biji kedelai dan kacang tanah (dikotil).
Prosedur Praktiikum
Struktur Benih
Langkah pertama yang dilakukan mengambil benih , kemudian masing-masing benih belah dengan cara melintaang dan membujur, kemudian mengamati dengan menggunakan lup/kaca pembesar pada masing-masing biji yang utuh , membujur dan melintang. Selanjutnya menggambar hasil.
Tipe Perkecambahan
Langkah pertama menyiapkan alat  berupa cawan petri sebanyak 4 dan bahan yaitu biji kedelai, jagung, dan padi, kedua masing-masing cawan petri didisi dengan kapas secukupnya, kemudian membasahi dengan air dan biji ditanam, selanjutnya mengamati sampai biji mengalami perkecambahan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil yang diperoleh dari praktikum struktur dan tipe perkecambahan benih dasajikan pada tabel dibawah sebagai berikut:  


Tabel 1. Hasil Struktur benih
No
Jenis benih
Foto

Utuh
Membujur
Melintang
1
Jagung (Zea Mays)
2
Padi (Oryza Sativa)

3
Kacang tanah  (Arachis Hypogea L.)
4
Kedelai (Glycine Max L.)

Tabel 2. Hasil Tipe perkecambahan
No
Jenis benih
Hari berkecambah
Dokumentasi
1
Jagung (Zea Mays)
5 HST
2
Padi (Oryza Sativa)
5 HST
3
Kacang tanah  (Arachis Hypogea L.)
-
4
Kedelai (Glycine Max L.)
5 HST


Hasill praktikum, terlihat bahwa terdapt perbedaan struktur benih antara benih monokotil dan benih dikotil.
Benih Jagung
Sampel subkelas monokotil pada praktikum kali ini adalah benih jagung, dimana terlihat morfologi jagung yang memiliki bentuk hilum yang lonjong dan berlokasi di bagian pangkal biji dan posisinya menonjol. Selain itu terlihat perbedaan warna yang membedakan antara embrio, endosperm, dan epicarp benih jagung, ketika benih jagung dibelah. Pada benih jagung terlihat endosperma, embrio dan posisi hilum.
Benih padi
Sampel subkelas monokotil pada benih padi dimana terlihat Padi memiliki bentuk mengerucut di kedua ujungnya, dengan struktur tambahan berupa bulu-bulu halus disekitar kulitnya. Selaput benihnya memiliki warna kecoklatan, perukaannya mengkilap dan teksturnya kasar. Padi merupakan salah satu benih yang tegolong seed unit, dimana padi pada dasarnya buah yang berbentuk seperti biji.Bentuk hilumnya garis atau membulat, kemudian warnanya merah, berada dibagian bawah samping dari biji, dan posisi hilum menjorok ke dalam.
Benih kedelai
Sampel subkelas dikotil adalah benih kedelai, dimana bentuk hilumnya bulat lonjong, lokasi ditepi dan posisinya menjorok. Pada benih yang dilakukan perendaman, dilakukan pengamatan pada biji jagung, kacang tanah, dan kacang hijau. Setelah direndam, benih dibelah dan diamati bagian-bagiannya. Perendaman bertujuan untuk mempermudah dilakukannya pembelahan pada benih kacang tanah dan kacang hijau.
Benih Kacang Tanah
Pada benih kacang tanah terlihat jelas selaput benih, plumula yang menjadi bakal daun serta radikula yang menjadi bakal akar, yang paling luas bentuknya adalah kotiledon. Sedangkan pada kacang hijau yang telah dibelah terlihat jelas hipokotil, epikotil, selaputbenih dan kotiledon.

Tipe Perkecambahan
Hasil praktikum tipe perkecambahan pada tabel 3. Dapt dilihat perkecambahan hypogeal dan epigeal yang telah kami lakukan, bahan yang telah dibawa untuk diamati adalah benih padi (Oryza Sativa), jagung (Zea Mays), kacang tanah (Arachis Hypogaea L), dan kedelai (Glycine Max L) menggunakan kapas sebagai media tanam.
Benih jagung mulai berkecambah  pada umur 5 HST hal ini dapat terlihatnya epikotil tumbuh memanjang kemudian plumula tumbuh ke permukaan tanah menembus kulit biji dan posisi kotiledon tetap berada di atas permukaan media. Seperti yang diungkapkan oleh (Syamsuri, 2004) Tipe perkecambahan biji jagung adalah perkecambahan hipogeal, karena terjadi pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah,  serta kotiledon berada di dalam tanah.
Benih padi mulai berkecambah pada umur 5hst, hal ini ditandai dengan  terlihatnya epikotil tumbuh memanjang kemudian plumula tumbuh ke permukaan tanah menembus kulit biji dan posisi kotiledon tetap berada di atas permukaan media (syamsuri, 2004).
Benih kacang tanah tidak dapat berkecambah, dalam hal ini bi saja dipengaruhi oleh factor internal maupun eksternal, seperti media yang terlalu lembab, benih yang digunakan sudah jelek dan pengaruh lamanya masa penyimpanan benih sebelum digunakan.
Benih kedelai mulai berkecambah pada umur 5 hst, hal ini dapat terlihat pertumbuhan memanjang dari hipokotil yang menyebabkan plumula dan kotiledon terdorong ke permukaan tanah, serta kotiledon berada di atas tanah. (mudiana, 2006).   

KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari  hasil praktikum yaitu:
1.    Tanaman dikotil dan monokotil mempunyai bagian-bagian biji yaitu cadangan makanan, kulit biji, epikotil, kotiledon, hipokotil dan radikuala
2.    Tipe perkecambahan benih yaitu ada 2 epigeal dan hypogeal

DAFTAR PUSTAKA

Karim, M. (1976). The Role of University Pertanian Malaysia in Seed Technology. In:Seed Technology. In The Tropics,, hlm 283-285.
Mudiana, D. (2006). Perkecambahan Syzygium cumini (L.) Skeels. . Jurnal Biodiversitas. , Volume 8, Nomor 1. Halaman: 39-42. ISSN: 1412-033X.
Sutopo, L. (2002). Teknologi Benih. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Syamsuri, I. (2004). Biologi. Jakarta.: Erlangga.
Tani, T. K. (2009). Budidaya Tanaman Kacang Tanah. Bandung: CV. Yrama Widia.
Tjirosoepomo, G. (2009). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press.
Yoshida, S. (2010). Fundamentals Of Rice Crop Science. Los Banos, Philippines : Internasional Rice Research Institute.






Komentar

  1. Daya perkecambaham pada biji yang baik yaitu:
    Daya kecambah minimal:80%
    Benih murni: Minimal 95%
    Benih farietes lain:Maksimal 5%
    Benih rumputan: Maksimal 2%
    Kotoran: Maksimal 5%

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer

like and follow :)