Jurnal Produksi Benih

STRUKTUR BENIH DAN TIPE PERKECAMBAHAN
Oleh :
Aryan Yudha Viantama Aji
201410200311049
ABSTRAK
Text Box: Kata Kunci : Benih, Struktur benih, Tipe perkecambahan Dalam konteks agronomi, benih dituntut untuk bermutu tinggi sebab benih harus mampu menghasilkan tanaman yang berproduksi maksimum dengan sarana teknologi yang maju (Sjamsoe’oed Sadjad, 1977). Benih dari berbagai macam tanaman baik dari kelas dikotil maupun monokotil memiliki bentuk yang bervariasi dan beraneka ragam dan juga memiliki karakteristik yang berbeda-beda. (Tim Teknologi Benih Jurusan BDP, 2012). Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana struktur benih beserta tipe perkecambahannya. Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu, cutter, lup, petridish, kapas, gelas plastik, biji padi, jagung, kedelai, kacang tanah dan air. Hasil pengamatan struktur vbenih terdapat bagian yang nampak yaitu seperti radikula, kulit luar benih, epikotil, hipokotil, endosperm, serta kotiledon. Kemudian hasil pengamatan tipe perkecambahan benih terdapat dua tipe yaitu hipogeal dan epigeal.



PENDAHULUAN
Produksi  benih adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai cara-cara untuk dapat memperbaiki sifat-sifat genetik dan fisik benih yang mencangkup kegiatankegiatan seperti pengembangan varietas, penilaian dan pelepasan varietas, produksi benih, pengolahan penyimpanan, pengujian dan sertifikasi benih (Feistretzer,1975, dalam Karim 1976). Dalam konteks agronomi, benih dituntut untuk bermutu tinggi sebab benih harus mampu menghasilkan tanaman yang berproduksi maksimum dengan sarana teknologi yang maju (Sjamsoe’oed Sadjad, 1977).
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.12 Tahun 1992 Tentang Sistem Budidaya Tanaman Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 Ayat 4, benih didefenisikan sebagai berikut :  “ Benih tanaman, selanjutnya disebut benih, adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakkan tanaman”. Dari definisi di atas jelas bahwa benih dapat diperoleh dari perkembangbiakan secara generatif maupun secara vegetatif, yang diproduksi untuk tujuan tertentu, yaitu mengembang biakkan tanaman. Dengan pengertian ini maka kita dapat membedakan antara benih (agronomy seed / seed) dengan biji (grain) yang dipakai untuk konsumsi manusia (food steff) dan hewan (feed) (Hendarto Kuswanto, 1996).
Benih dari berbagai macam tanaman baik dari kelas dikotil maupun monokotil memiliki bentuk yang bervariasi dan beraneka ragam dan juga memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Bentuk-bentuk benih tersebut antara lain adalah mengadvokad, membulat, mengerucut sungsang, megginjal, melensa, melonjong, mengadvokad sungsang, membengkuang, menyektor, membulat telur, mengerucut, menjorong, menggenta, membulat, menceper, mengetupat dan masih banyak lagi bentuk-bentuk lain dari benih (Tim Teknologi Benih Jurusan BDP, 2012). Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana struktur benih beserta tipe perkecambahannya.
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Praktikum
            Kegiatan praktikum dilaksanakan di laboratorium Agronomi Universitas Muhammadiyah Malang pada tanggal 9 Oktober 2017.
Alat dan Bahan
            Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu cutter, lup, petridish, kapas, dan gelas plastik. Bahan yang digunakan yaitu biji padi, jagung, kedelai, kacang tanah dan air.
Prosedur Praktikum
            Pada praktikum struktur benih, langkah pertama yang harus dilakukan yaitu menyiapkan alat dan bahan lalu meletakkan biji yang telah ditentukan untuk diamati diatas cawan petri dengan menggunakan lup. Ada tiga perlakuan pengamatan yaitu biji utuh, dibelah melintang dan dibelah membujur. Setelah diamati lalu gambarlah bagian yang nampak di kertas.
            Selanjutnya pada praktikum perkecambahan terlebih dahulu menyiapkan alat dan bahan lalu letakkan kapas pada gelas plastik kemudian basahi dengan air. Kemudian letakkan masing-masing biji tersebut diatas kapas yang basah tersebut, lalu amati selama 5 hari dan dokumentasi serta catat hasil pengamatan tersebut.


HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Struktur Benih
Nama Biji
Benih Utuh
Di Potong Melintang
Di Potong Membujur
Kacang Tanah
Text Box: 1
2
Text Box: 3

4
Text Box: 5
Keterangan : 1. Seed coat, 2. Radikula, 3. Endosperm, 4. Hipokotil,
                      5. kotiledon
Jagung
Text Box: 1
2
              
Text Box: 3
4
Text Box: 5
Keterangan : 1. Radikula, 2. Seed coat, 3. Epikotil, 4. Hipokotil,
                      5. kotiledon
kedelai
Text Box: 1
2
Text Box: 3
Text Box: 4
Keterangan : 1. Radikula, 2. Seed coat, 3. Endosperm, 4. Kotiledon
Padi
Text Box: 1
2
3



Keterangan : 1. Ujung gabah, 2. radikula, 3. Seed coat,


Berdasarkan data diatas pada pengamatan struktur benih terdapat empat macam benih yang diamati, yaitu benih kacang tanah, jagung, kedelai, dan padi. Pengamatan meliputi benih secara utuh, lalu dibelah secara melintang maupun membujur. Pada pengamatan benih kacang tanah dan jagung, nampak bagian dalam maupun luar benih sama, yaitu meliputi radikula, kulit benih (seed coat), epikotil, hipokotil dan endosperm. Sedangkan pada pengamatan benih kedelai hanya terdapat empat bagian yaitu radikula, kulit benih, endosperm serta kotiledon. Kemudian pada benih padi pula hanya nampak tiga bagian yaitu ujung gabah, radikula dan kulit benih.


Tabel 2. Tipe Perkecambahan
Kacang Tanah
Jagung
Kedelai
Padi


Berikut hasil pengamatan tipe perkecambahan pada  4 benih (kacang tanah, jagung, kedelai, dan padi). Lama pengamatan yaitu selama 5 hari, pada pengamatan tersebut bertujuan untuk mengetahui perbedaan perkecambahan hipogeal dan epigeal. Adapun tipe perkecambahan epigeal yaitu pada benih kacang tanah dan kedelai, kemudian tipe perkecambahan hipogeal pada benih jagung dan padi, perkecambahan benih dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal. Menurut (diana, 2009) faktor keberhasilan perkecambahan benih ditentukan dari jenis benih tersebut, serta faktor perlakuan yang diberikan agar benih tersebut berkecambah.



KESIMPULAN
            Adapun kesimpulan dari praktikum ini yaitu :
1.       Pengamatan struktur benih terdapat bagian radikula, kulit benih, endosperm, kotiledon, epikotil, dan hipokotil
2.      Tipe perkecambahan benih terdapat 2 yaitu epigeal dan hipogeal
3.      Proses perkecambahan benih dipengaruhi faktor eksternal dan faktor internal
DAFTAR PUSTAKA
Ashari, Sumaru.1995. Hortikultura Aspek Budidaya. UI Press ; Jakarta
Diana, R.A. 2009.  Kumpulan teknik Silvikultur. Universitas Gajah Mada.   Yogyakarta.
Gradness. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI Press; Jakarta
Kamil, Jurnalis. 1979. Teknologi Benih I. Angkasa Raya; Padang
Kartasapoetra, Anto G. 1986. Pengelolaan Benih dan Tuntunan Praktikum. Bina Aksara; Jakarta
Pratiwi. 2000. Biologi. Erlangga; Jakarta
Rubenstin, Irwin dkk. 1978. The Plant Seed. Academi Press Inc; USA
Sugito, Yogi. 1994. Dasar-Dasar Agronomi. FP UB; Malang
Soetopo, Lita. 2002. Teknologi Benih. Rajawali Press; Jakarta
Tjitrasam, 1983. Botani Umum I. Angkasa: Bandung.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. UGM Press; Yogyakarta

Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. Malang: Fakultas Pertanian UNBRAW .

Komentar

Postingan Populer

like and follow :)